Wednesday, 17 September 2014
SENTUHAN DI TENGAH MALAM
Kisah ini berlatar belakang sebuah kota Bruny Island, Tasmania, Australia. Pada tahun 1998 ada sebuah keluarga yang terdiri dari ibu, ayah dan dua orang anak lelakinya. Anak mereka tidur satu kamar dan satu tempat tidur , lalu pada suatu malam anaknya yang paling bungsu terbangun karena merasa ada sesuatu yang menepuk pundaknya , seketika
itu anak mereka langsung menyalakan lampu kamarnya dia melihat kakaknya sedang tertidur pulas , sang anak mengira ini adalah perbuatan usil sang kakak dan menegur kakaknya untuk tidak melakukan hal yang demikian namun sang kakak seperti tidak mendengar celotehan adiknya itu, sang adik pun kembali tidur dan mematikan lampu, tak lama kemudian tepukan itu kembali mengganggu sang adik dengan nada kesal akhirnya dia bangun serta berteriak kesal memarahi kakaknya namun kembali ia melihat sang kakak tertidur pulas tanpa bereaksi sedikitpun, kembali ia berbaring dan mematikan lampu, dan tepukan itu pun kembali dia rasakan sang adik pun langsung menyalakan lampu namun kali ini dia tidak lagi memarahi kakaknya, rasa takutpun mulai muncul dia kemudian kembali tidur tapi tangannya siap siaga di saklar lampu, begitu tepukan itu mulai terasa kembali iapun langsung menyalakan lampu namun tak seorangpun didekatnya, dengan wajah panik luar biasa sang adik pun bergegas keluar dari kamar menuju kamar kedua orang tuanya dan menceritakan kisah manakutkannya kepada orang tuanya.
itu anak mereka langsung menyalakan lampu kamarnya dia melihat kakaknya sedang tertidur pulas , sang anak mengira ini adalah perbuatan usil sang kakak dan menegur kakaknya untuk tidak melakukan hal yang demikian namun sang kakak seperti tidak mendengar celotehan adiknya itu, sang adik pun kembali tidur dan mematikan lampu, tak lama kemudian tepukan itu kembali mengganggu sang adik dengan nada kesal akhirnya dia bangun serta berteriak kesal memarahi kakaknya namun kembali ia melihat sang kakak tertidur pulas tanpa bereaksi sedikitpun, kembali ia berbaring dan mematikan lampu, dan tepukan itu pun kembali dia rasakan sang adik pun langsung menyalakan lampu namun kali ini dia tidak lagi memarahi kakaknya, rasa takutpun mulai muncul dia kemudian kembali tidur tapi tangannya siap siaga di saklar lampu, begitu tepukan itu mulai terasa kembali iapun langsung menyalakan lampu namun tak seorangpun didekatnya, dengan wajah panik luar biasa sang adik pun bergegas keluar dari kamar menuju kamar kedua orang tuanya dan menceritakan kisah manakutkannya kepada orang tuanya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment